G24NEWS.TV, JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mengapresiasi kinerja Gubernur Lampung Arinal Djunaidi mengembangkan investasi migas di wilayahnya.
Dirjen Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM Tutuka Ariadji mengatakan Provinsi Lampung berhasil menciptakan kondisi yang menarik bagi investor migas.
“Lampung mempunyai delapan wilayah minyak dan gas bumi, aktif dan historis,” ujar Tutuka dalam rapat bersama Arinal di Jakarta, Kamis (22/12).
Blok-blok migas tersebut adalah satu wilayah kerja migas operasi produksi yaitu WK Southeast Sumatera yang dikelola PT. Pertamina Hulu Energi OSES.
Kemudian tiga wilayah kerja migas eksplorasi yaitu : WK Sumbagsel Area I yang dikelola oleh PT. Pertamina EP (eksplorasi, tidak aktif); WK Merak Lampung yang dikelola oleh PT. Balmoral Gas (offshore eksplorasi, tidak aktif).
Kemudian WK Lampung III Block yang dikelola oleh PT. Harpindo (eksplorasi, aktif (persiapan pemboran eksplorasi).
Untuk wilayah kerja historis (wilayah kerja yang sudah ada pemenang lelang, melakukan eksplorasi dan dikembalikan ke pemerintah) serta wilayah yang belum ada pemenang lelangnya ada tiga. Yaitu offshore Lampung I, Bima Sakti dan Ranau (belum dilakukan lelang ulang); 1 (satu) wilayah kerja yang belum ada pemenang lelang yaitu west asri (penawaran 2015).
Arinal berharap Kementerian ESDM bisa memasukan wilayah kerja migas historis di Lampung dalam Penawaran Lelang Wilayah Kerja Migas selanjutnya.
Arinal yang juga tokoh Partai Golkar ini juga telah berkoordinasi dengan Ketua Asosiasi Daerah Penghasil Migas dan Energi Terbarukan dalam rangka memfasilitasi upaya menarik minat investasi migas di wilayahnya.
Pengalihan PI 10% saat ini sampai pada tahap menunggu persetujuan Menteri ESDM setelah permohonan pengalihan PI 10 % diperiksa dan dievaluasi oleh Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM RI.
Untuk itu Arinal meminta Kementerian ESDM dapat membantu mengakselerasi proses pengalihan PI 10% pada PT. PHE OSES.
“Pemerintah Provinsi Lampung sangat mendukung upaya percepatan eksplorasi dan pengembangan lapangan pada Wilayah Kerja Minyak dan Gas Bumi,” ujar Arinal.