G24NEWS.TV, JAKARTA – Wakil Ketua Umum Partai Golkar bidang Penggalangan Strategis Erwin Aksa menekankan pentingnya penguasaan bahasa asing bagi angkatan kerja di Indonesia, terutama agar adaptif menghadapi era global ini.
Menurut Erwin, yang kini menjadi calon anggota legislatif (Caleg) DPR Partai Golkar dari Dapil Jakarta III, persoalan lapangan kerja memang harus segera diatasi pemerintah.
Banyaknya investasi yang masuk ke Indonesia, terutama Jakarta seharusnya membawa kontribusi untuk kesejahteraan masyarakat. Namun kadang-kadang ada berbagai kendala yang harus diatasi oleh pihak terkait, terutama soal integritas dan daya saing sumber daya manusia (SDM) angkatan kerja di Jakarta.
“Saya ajak kepada seluruh masyarakat Jakarta untuk setidaknya bisa menguasai beberapa bahasa,” ujar dia saat bersilaturahmi dengan masyarakat di kawasan Jakarta Barat.
Lihat postingan ini di Instagram
Menurut dia banyak perusahaan dari China yang gencar menanamkan investasi di bidang tambang. Hal ini terlihat dari misalnya jejeran kendaraan dan alat-alat berat di sekitar pelabuhan Tanjung Priok.
“Mereka ini tidak bisa Bahasa Inggris, tidak bisa juga Bahasa Indonesia. Akhirnya mencari pegawai yang bisa berbahasa Mandarin,” ujar dia.
Persoalan berikutnya adalah banyak angkatan kerja kita tidak menguasai Bahasa Inggris maupun Mandarin. Erwin ingin mencari solusi agar komunikasi para investor China dengan masyarakat bisa terjembatani, seperti mewajibkan mereka belajar Bahasa Indonesia terlebih dahulu.
“Atau angkatan kerja dan masyarakat kita ajari dahulu berbahasa, itu penting,” ujar dia.
Sekolah Kejuruan Harus Berkualitas
Sebelumnya Erwin Aksa juga menekankan pentingnya meningkatkan kualitas sekolah kejuruan untuk bisa melahirkan generasi berkualitas dan berdaya saing. Peningkatan kualitas pendidikan kejuruan, menurut Erwin, akan membuat banyak generasi muda berkesempatan mendapatkan lapangan kerja sesuai dengan bidang industri yang telah dipelajarinya.
“Pendidikan kejuruan yang baik dapat melahirkan SDM penggerak pembangunan yang berkualitas, siap pakai (karena mampu diserap oleh industri), dan berdaya saing,” ujar Erwin pada G24News.
Karena itu dia berharap, pemerintah bisa meningkatkan kualitas sekaligus memperbanyak fasilitas pendidikan berbasis vokasional. Menurut Erwin, pendidikan kejuruan atau berbasis vokasional bisa membantu Indonesia mengejar kebutuhan industri dengan tenaga-tenaga profesional.
“Pendidikan kejuruan yang baik dapat melahirkan SDM penggerak pembangunan yang berkualitas, siap pakai (karena mampu diserap oleh industri), dan berdaya saing,” ujar Erwin lagi.
Erwin juga menyampaikan hal penting lainnya yang jadi faktor penggerak perubahan, yakni kondisi ekonomi.
“Setelah pendidikan, (dampaknya ada pada) kondisi ekonomi karena (pendidikan yang berkualitas) akan membuka lapangan pekerjaan. Link and match (antara pendidikan dan ekonomi). Jika pendidikannya baik, mereka akan mendapat pekerjaan, kemudian mereka bisa sejahtera,” paparnya.
