G24NEWS.TV, JAKARTA – Wakil Ketua Umum Bidang Penggalangan Strategis Partai Golkar Erwin Aksa menyambangi gedung Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jakarta, Kamis (7/9), dia merasa sedang pulang ke rumahnya sendiri.
“Ini suatu kehormatan. Saya tidak bertamu (ke PWNU Jakarta). Tapi pulang ke rumah sendiri,” ujar Erwin Aksa saat memberikan sambutan.
Beberapa bulan ini, Erwin mengaku intensif berinteraksi dengan warga NU, khususnya di kalangan masyarakat bawah. Dia bertemu, berinteraksi dan mendengarkan aspirasi warga NU.
“Saya turun ke lapangan, ke tengah-tengah warga. Bukan hanya urusan politik, tapi juga belajar kaderisasi NU,” ujar Erwin.
Erwin sebenarnya lahir dan besar di keluarga NU. Kakeknya, Haji Kalla adalah tokoh NU Sulawesi Selatan yang pernah menjadi bendahara Masjid Raya Makassar. Haji Kalla juga bendahara PWNU Sulawesi Selatan sepanjang hidupnya.
Aktivitas pada ormas terbesar di Indonesia ini kemudian dilanjutkan Sang Paman, Jusuf Kalla, yang menjadi Mustasyar PWNU Sulawesi Selatan, dan berlanjut menjadi Mukhtashar Pengurus Besar (PBNU) periode 2015-2020.
Ayah Erwin, yaitu Aksa Mahmud adalah yang selalu berperan besar dalam penyelenggaraan Muktamar NU.
Erwin Aksa sendiri pernah menjadi bendahara Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU). Erwin kini menjadi menjadi penasihat LPNU Jakarta Barat.
“Saya belum ikut kaderisasi dari bawah. Waktu itu saya pernah mendapat kesempatan mengabdi di PBNU, tapi bergaul di bawah juga penting,” ujar dia.
“Saya dapat KTA NU Jakarta Barat. Alhamdulilah bertemu dengan masyarakat, mengikuti pertemuan ranting. Melalui ini semoga saya menjadi orang yang lebih dipercaya jika diberikan tugas yang lebih besar,” ujar dia.
Tingkatkan Ekonomi Umat
Menurut Erwin, warga NU punya pekerjaan besar untuk mengembangkan perekonomian umat. Warga NU, terutama generasi muda perlu disiapkan untuk mampu menjawab tantangan global, selain bisa menjaga tradisi dan adab keislaman.
“NU ini perlu memperkuat masjid-masjid, menjadi multipurpose, salah satunya pusat ekonomi. Jadi ekonomi, sehingga jika mau muktamar NU tidak sibuk cari sponsor, tapis sudah bisa memenuhi sendiri kebutuhannya,” ujar Erwin.
Tempatkan Kader NU di Parlemen
Ayahanda Erwin, Aksa Mahmud yang juga hadir dalam silaturahmi tersebut mengatakan warga NU harus terkonsolidasi dan punya peran penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Supaya warga NU jangan hanya diperebutkan hanya saat Pilpres. Tapi cita-cita kedepan, menyangkut kepentingan warga NU juga diperhatikan,” ujar dia.
Sementara itu, Wakil Katib PWNU Kiai Muzakki Kholis mengungkapkan pihaknya sangat berharap ada kader NU yang duduk di kursi DPR pada Pemilu 2024 mendatang.
Sejauh ini kata dia belum ada kader NU dari Jakarta yang masuk ke DPR.
“Ingin sekali PWNU meloloskan kader terbaik di Jakarta menjadi anggota DPR. Kader NU lolos ke Senayan sangat penting bagi PWNU Jakarta,” ujar dia.
Keberadaan kader NU menurut dia penting untuk menyuarakan aspirasi di tengah politik nasional. Secara kelembagaan, kata dia NU memang tidak berpolitik, namun warga nahdliyin berhak masuk dalam kancah politik.
“Warga NU tetap punya keinginan arga kadernya bisa duduk di DPR. Warga NU yg akan menyalurkan aspirasi silahkan, termasuk pada Pak Erwin,” ujar dia.
