G24NEWS.TV, JAKARTA – Sebagai ormas terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU) memiliki tantangan sekaligus peluang untuk memperkuat ketahanan ekonomi jamaahnya, ujar Penasehat Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU) Jakarta Barat, Erwin Aksa.
Menurut Erwin Aksa, yang juga Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bidang Penggalangan Strategis, NU perlu melakukan transformasi dan menciptakan lebih banyak generasi muda yang menjadi pengusaha.
“Pengusaha NU harus mampu melahirkan generasi muda yang serius berusaha sebagai upaya mengurangi ketimpangan ekonomi saat ini,” ujar Erwin saat menghadiri pelantikan Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (MWCNU) se-Kecamatan Tambora, Jakarta Barat, Minggu (03/09).
Lihat postingan ini di Instagram
Selain itu generasi muda NU juga harus disiapkan untuk mampu beradaptasi dan menjawab tantangan global, selain bisa menjaga tradisi dan adab keislaman. Menurut Erwin, sebagai ormas dengan anggota terbesar di Indonesia, NU juga memegang posisi kunci dalam transformasi ekonomi secara nasional.
Dalam sejarahnya, organisasi ini juga didirikan salah satunya untuk memperhatikan kondisi anak yatim dan fakir miskin. Salah satu cita-cita NU adalah mendirikan badan usaha untuk memajukan pertanian hingga perniagaan serta perusahaan yang tidak melanggar hukum Islam.
Bahkan, sebelum mendirikan NU, Hadratussyaikh KH Hasyim Asy’ari dan KH Wahab Hasbullah mendirikan Nahdlatut Tujjar (kebangkitan para pedagang) pada 1918. Fokusnya, pengembangan ekonomi umat, terkhusus untuk membantu dakwah kiai dan ustaz.
“Peran dan transformasi NU dalam kebangkitan ekonomi umat sangat perlu ditingkatkan dan diperkuat ke depan,” ujar Erwin Aksa yang juga calon anggota DPR RI Partai Golkar dari Dapil Jakarta 3.
Salah satu kunci untuk transformasi ekonomi menurut Erwin adalah digitalisasi. Para jamaah pelaku UMKM harus didorong untuk terbiasa dengan teknologi, untuk menjangkau pasar yang lebih luas.