G24NEWS.TV, JAKARTA – Wakil Ketua Umum Partai Golkar Erwin Aksa mengingatkan para politisi untuk memprioritaskan isu ekonomi dan mengembangkan strategi mendorong pertumbuhan yang berkualitas.
“Selain itu juga perlu didorong stabilitas, dan kesetaraan. Kebijakan ekonomi, seperti reformasi pajak, stimulus fiskal, dan langkah-langkah regulasi juga perlu diterapkan untuk mengatasi tantangan ekonomi dan memperbaiki kondisi dunia usaha dan individu,” ujar Erwin pada G24NEWS.TV, Senin (13/11).
Karena itu menurut Erwin para politisi harus bekerja untuk bisa mewujudkan pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, dan keamanan finansial, sehingga bisa melayani kebutuhan dan aspirasi masyarakat yang mereka wakili dengan lebih baik.
Menurut Erwin, memahami dan mengatasi permasalahan ekonomi sangat penting bagi para politisi dan pembuat kebijakan dalam upaya mereka untuk menciptakan masyarakat yang sejahtera dan stabil.
“Soal ekonomi memainkan peran penting dalam membentuk lanskap politik dan mempengaruhi hasil pemilu. Karena, perhatian utama pemilih biasanya berkisar pada kesejahteraan, keamanan kerja, hingga stabilitas ekonomi,” ujar Erwin.
Erwin mengutip ungkapan “itu ekonomi, bodoh” yang berasal dari kampanye presiden Amerika Serikat pada 1992. Ungkapan tersebut diciptakan oleh James Carville, ahli strategi kampanye Bill Clinton, sebagai cara untuk menekankan pentingnya perekonomian sebagai isu utama bagi para pemilih.
Menurut Erwin Aksa, yang kini maju sebagai calon anggota DPR dari dapil Jakarta 3, perekonomian adalah sistem kompleks yang mencakup berbagai faktor, seperti lapangan kerja, inflasi, pertumbuhan PDB, kinerja pasar saham, dan kebijakan fiskal.
“Elemen-elemen ini secara kolektif berdampak pada kehidupan masyarakat, membentuk daya beli mereka, peluang untuk kemajuan karir, dan kualitas hidup,” ujar dia.
Saat ekonomi membaik, masyarakat cenderung merasa lebih optimistis terhadap prospek keuangan, sehingga terjadi peningkatan belanja konsumen, sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi.
Perekonomian yang berkembang juga bisa menghasilkan berbagai lapangan pekerjaan yang lebih tinggi, seiring dengan berkembangnya dunia usaha dan menciptakan lebih banyak peluang kerja.
Di sisi lain, kemerosotan ekonomi dapat menimbulkan dampak buruk bagi individu dan masyarakat secara keseluruhan.
Menurut dia, tingkat pengangguran yang tinggi, upah stagnan, inflasi, dan ketidakstabilan keuangan dapat menimbulkan kesulitan bagi masyarakat.
“Ini sering kali menyebabkan meningkatnya kecemasan, penurunan belanja konsumen, dan rasa tidak nyaman secara umum di tengah masyarakat,” ujar dia.
“Maka penting bagi para politisi untuk memprioritaskan isu-isu ekonomi,” lanjut dia.
Selain itu, Erwin juga mengingatkan bahwa dampak perekonomian melampaui batas-batas negara. Dunia, saat ini terhubung satu sama lain, sehingga peristiwa ekonomi global dapat mempunyai konsekuensi yang luas.
“Perdagangan internasional, nilai tukar mata uang, dan sistem keuangan global semuanya berperan dalam membentuk perekonomian nasional dan mempengaruhi jalannya perekonomian,” ujar dia.