G24NEWS.TV, JAKARTA – Mantan Presiden Filipina Gloria Macapagal Arroyo menekankan pentingnya isu ketahanan pangan menjadi program para kandidat, termasuk Pemilu 2024 di Indonesia, saat berbicara dalam “Golkar Institute Presidential Lecture Series” di DPP Partai Golkar, Jakarta, Sabtu (16/9).
Dalam kuliah bertajuk “Leadership and Resilience in the Asean Region”, Arroyo membagi pengalamannya saat memimpin Filipina melewati krisis beras gara-gara El Nino pada 2007-2008.
“Saat itu, harga beras naik tiga kali lipat dalam beberapa bulan,” ujar Arroyo.
Krisis beras di Filipina saat itu bertambah parah dengan adanya pembatasan ekspor beras oleh Vietnam dan India. Padahal saat itu kedua negara itu sumber utama untuk mencukupi stok cadangan beras.
“Upaya yang dilakukan Filipina untuk mempertahankan stok pangan adalah memanfaatkan sains dan teknologi.”
“Filipina berupaya melakukan peningkatan rantai pasokan, termasuk produksi beras dan manajemen risiko,” lanjut Arroyo.
Menurut dia, untuk komoditas pokok, pasar bisa saja berlaku spekulatif, seperti penimbunan barang. Filipina melakukan berbagai upaya untuk menyelidiki penimbunan dan pengambilan keuntungan dengan cara-cara curang tersebut.
“Lonjakan harga beras secara global juga menyebabkan penimbunan,” ujar dia.

Menurut dia, ketahanan pangan ini sangat penting diperhatikan oleh para pemimpin di kawasan Asia. Para kandidat yang akan maju dalam Pemilihan umum anggota legislatif dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 harus peka terhadap ancaman ketahanan pangan nasional.
Selaras dengan Program Prabowo Subianto
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan tema ketahanan pangan ini selaras dengan hal-hal yang dibicarakan oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang mengusung Prabowo Subianto sebagai calon presiden.
Saat Prabowo berkunjung ke Partai Golkar beberapa waktu lalu, Airlangga juga memberikan cangkul berwarna emas sebagai simbol bahwa ketahanan pangan adalah hal yang penting dan harus segera digarap.
“Isu pangan ini juga dibahas dalam koalisi Indonesia Maju. Jadi apa yang dibicarakan selaras,” ujar dia.
Golkar menurut dia akan terus mengundang pemimpin-pemimpin global untuk terus mempertajam masalah-masalah yang akan menjadi perhatian para pemimpin Indonesia di masa depan.