G24NEWS.TV, JAKARTA — Anggota DPR RI Fraksi Golkar Bambang Hermanto menyampaikan investigasi menyeluruh perlu dilakukan terkait insiden terbakarnya kilang Pertamina Dumai, Riau baru-baru ini.
Hal itu disampaikan Bambang dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VII DPR RI dengan Dirut PT Pertamina hari ini di Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta (4/4).
“Ternyata kilang kita ini memang sudah tua, yang di Plaju 1971, kemudian Dumai 1968. Kalau kita melihat dari umurnya itu berarti berarti kira-kira, umurnya material ini sudah harus ganti. ” ucap Bambang
Politisi Golkar tersebut sebelumnya pernah menyampaikan bahwa investigasi menyeluruh perlu dilakukan.
“Saya pada kesempatan yang lalu pernah menyampaikan bahwa karena kebakaran ini saya kira perlu dilakukan satu investigasi secara menyeluruh baik secara teknis maupun dari aspek yang lainnya,” kata Bambang.
Lebih lanjut, Bambang menyampaikan kebakaran jangan sampai terus terjadi. Ia juga menyebut kemungkinan ada kesalahan di internal baik secara sistem maupun material yang harus diganti.
“Saya menyarankan kepada Pertamina, pertama dilakukan investigasi lagi secara menyeluruh sehingga apa yang kita lakukan iti betul-betul adalah hasil satu kajian. Tidak kemudian karena kejadian ini langsung ganti, namun perlu kajian secara komprehensif sehingga menghasilkan kesimpulan yang bisa dipertanggungjawabkan,” lanjut Bambang.
Terkait masalah asuransi, Bambang mempertanyakan apa saja yang ditanggung maupun tidak ditanggung asuransi mengingat sebagian besar kilang berumur tua.
“Saya kira kalau kita melihat pertanggungan dari asuransi itu ada umurnya. Dalam hal ini, kilang ini perlakuannya seperti apa? Kita perlu tahu ini pak, supaya kita bisa melihat apakah setiap kejadian semua ditanggung oleh asuransi atau memang ada yang tidak ditanggung?” tanya Bambang.
Bambang Sebut Perlu Menghitung Kerugian Materil
Terakhir, Politisi Golkar tersebut mempertanyakan apakah ada kerugian yang ditimbulkan dari kejadian-kejadian tersebut seperti material gas ataupun bahan bakar.

“Setiap kejadian ini kan ada hitungan kerugian terutama material BBM. Berapa banyak material yang dikeluarkan? Bagaimana indikatornya, kita bisa mengukurnya darimana?” tanya Bambang.
Bambang Hermanto menyebut perlunya menghitung banyak kerugian yang harus ditanggung.
“Bagaimana kita bisa menghitung kerugian materialnya kerugian bahan bakarnya. Supaya kita menghitung juga itu berapa banyak kerugian yang harus kita tanggung.” tutup Bambang.
Insiden terbakarnya kilang Pertamina di Dumai 1 April lalu berdampak pada masyarakat. Buntut insiden tersebut, Komisi VII DPR RI memanggil Dirut PT Pertamina dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) selasa siang.