HeadlineNasional

Airlangga Hartarto: Partai Golkar Fokus Bangun Koalisi Besar

292
×

Airlangga Hartarto: Partai Golkar Fokus Bangun Koalisi Besar

Share this article
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menggunakan batik berwarna hijau dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar menggunakan baju berwarna putih
Pertemuan antara Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar

G24NEWS.TV, JAKARTA – Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menegaskan proses pembentukan koalisi besar untuk menghadapi Pilpres 2024 tetap berjalan, bahkan ada partai lain yang akan bergabung. 

“Kami bicara koalisi besar. Jadi, ada KIB (Koalisi Indonesia Bersatu), ada Koalisi KIR (Kebangkitan Indonesia Raya), ada yang lain,” kata Airlangga Hartarto di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (3/5). 

Menurut Airlangga Hartarto yang juga Menteri Koordinator Bidang Perekonomian membentuk koalisi besar partai-partai politik, layaknya perusahaan yang ingin mendaftarkan diri pada bursa saham, butuh berbagai syarat yang mesti dipenuhi.

“Seperti perusahaan masuk IPO (penawaran umum perdana), persyaratannya banyak, ada pajaknya harus clearance, harus punya dana, kan gitu; baru bisa listing, baru masuk bursa,” ujar dia. 

Airlangga menjawab keraguan berbagai pihak tentang kelanjutan koalisi besar yang diwacanakan saat ajang silaturahmi partai-partai pendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo. 

Saat itu hadir Partai Golkar, PAN, PPP, PKB dan Partai Gerindra. Sedangkan Partai Nasdem dan PDIP, dua partai yang juga pendukung Presiden Jokowi tidak hadir dalam pertemuan tersebut. 

Konsisten Koalisi Besar, Golkar – PKB Bentuk Koalisi Inti  

Partai Golkar dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sepakat melanjutkan upaya pembentukan koalisi besar untuk menghadapi Pilpres 2024 dengan membentuk koalisi inti dalam pertemuan Rabu (3/5) di Jakarta. 

Baca Juga  PPP Ajak Golkar dan PAN Dukung Ganjar Jadi Capres 2024

Airlangga Hartarto mengatakan pertemuan dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar membicarakan banyak hal, terutama koalisi besar. 

“Jadi ini sudah berbicara panjang lebar dan dalam, masing-masing punya Koalisi Golkar dengan KIB, PKB dengan KKIB.  Selanjutnya kita bicara Koalisi besar,” ” ujar Airlangga. 

“Koalisi besar ini butuh Koalisi inti. Koalisi inti itulah yang kita duduk bersama Golkar dań PKB. Bahkan kita sudah menunjuk tim kemenangan, dari golkar Nusron Wahid, dari PKB nanti Faisol Reza. Kedua tim ini akan duduk meneruskan langka-langkah teknis,” lanjut Airlangga. 

Misi penting yang dipegang oleh koalisi inti ini, kata Airlangga adalah menjaga Indonesia dari jebakan negara berpendapatan menengah, seperti yang diingatkan oleh Presiden Joko Widodo. 

Presiden Jokowi kata Airlangga mengingatkan bahwa selama 13 tahun mendatang, Indonesia berada di persimpangan jalan untuk menjadi negara maju atau terperangkap di jebakan negara berpenghasilan menengah. 

“Golkar-PKB siap jadi inti, menjaga pembangun ke depan dan melakukan komunikasi politik terhadap partai-partai yang juga melanjutkan program ke depan agar tidak jatuh pada negara berpendapatan menengangah,” ujar Airlangga.  

Sebelumnya, Selasa malam (2/5), Presiden Joko Widodo mengundang para ketua umum partai koalisi pemerintah ke Istana Kepresidenan.

Baca Juga  Golkar adalah Partai Tengah, Apa Maksudnya Sih?

Hadir dalam pertemuan tersebut Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, dan Plt. Ketua Umum PPP Mardiyono.

Menurut sejumlah ketua umum yang hadir, pertemuan dengan Jokowi itu tidak secara khusus membahas politik, melainkan lebih banyak membahas persoalan bangsa khususnya soal perekonomian.

Pendaftaran bakal capres dan cawapres dijadwalkan pada 19 Oktober hingga 25 November 2023. Berdasarkan UU No 7/ 2017 pasangan capres dan cawapres diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya. 

Di DPR, saat ini ada 575 kursi di parlemen, sehingga pasangan capres dan cawapres pada Pilpres 2024 harus memiliki dukungan minimal 115 kursi. Bisa juga pasangan calon diusung oleh parpol atau gabungan parpol peserta Pemilu 2019 dengan total perolehan suara sah minimal 34.992.703 suara.

 

banner 325x300