G24NEWS.TV, JAKARTA – Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto Indonesia mengatakan Indonesia tetap optimistis menghadapi tahun 2023 meski kondisi ekonomi global diperkirakan akan memburuk.
“Beberapa lembaga internasional mengkhawatirkan terjadinya resesi global pada 2023. IMF juga mengatakan tahun depan akan terasa seperti resesi bagi banyak orang,” ujar Airlangga saat menyampaikan pidato kunci dalam pembukaan dalam program pendidikan “Young Political Leader 10” yang digelar oleh Golkar Institute, Senin (12/12).
“Tapi para peneliti menghitung sangat kecil kemungkinan Indonesia menghadapi resesi ekstrem. Karena itu Indonesia akan memasuki 2023 dengan optimistis namun tetap waspada,” lanjut dia.
Industri semikonduktor dan kesehatan
Sektor yang menopang produktivitas ekonomi Indonesia kata Airlangga adalah industri semikonduktor dan kesehatan.
Kedua industri menurut dia sudah berukuran cukup besar di Indonesia dan bisa membantu meningkatkan kesejahteraan.
Sebagai informasi, Indonesia mempunyai pabrik semikonduktor di Batam yakni PT Infineon Technologies Batam. Perusahaan ini telah menyerap lebih dari 2.000 tenaga kerja dan berdiri di atas lahan seluas 83.000 m persegi.
Perusahaan ini berkomitmen meningkatkan investasi sebesar EUR35,37 juta atau Rp569,3 miliar untuk peningkatan kapasitas 65 juta per minggu pada 2025. Investasi ini akan bertambah menjadi EUR83,57 juta atau Rp1,3 triliun untuk kapasitas 150 juta per minggu sampai 2030.
Industri semikonduktor penting karena dibutuhkan di hampir semua sektor, dari ponsel, laptop, perabot rumah tangga, hingga mobil. Sedangkan industri kesehatan akan selalu memiliki pasar.
Indikator ekonomi Indonesia stabil
Airlangga Hartarto yang juga Menteri Koordinator Bidang Perekonomian ini mengatakan Indonesia berhasil menerapkan kebijakan yang efektif untuk menghindari tekanan ekonomi yang mendalam di tengah ketidakpastian global.
“Pada 2022, Indonesia mengungguli kebanyakan negara lain. Dasar-dasar ekonomi makro kita kuat dan kondisi politik kita stabil. Ini menjaga harga-harga relatif stabil dan meredam dampak dari gejolak keuangan global,” ujar dia.
Menurut Airlangga indikator ekonomi di Indonesia pada kondisi stabil. Pada, triwulan ketiga, ekonomi Indonesia tumbuh 5,72%, melebihi triwulan kedua yang naik 5,44%.
Selain itu Indeks Kepercayaan Konsumen pada Oktober 2022 yaitu 120,30 poin, naik dari 117,20 poin di bulan sebelumnya.
Sektor industri nonmigas di Indonesia juga sudah menjadi penyumbang terbesar ekonomi nasional, khususnya industri mesin dan peralatannya, industri barang logam, komputer, barang elektronik, peralatan optik dan elektrikal hingga industri alat transportasi.
“Sektor ekonomi digital juga tumbuh baik, mencapai US$77 miliar tahun ini dengan pertumbuhan volume barang dagangan sebesar 22%. Sektor keuangan digital, khususnya, memiliki potensi yang menjanjikan,” ujar dia.
Golkar proaktif sediakan lapangan pekerjaan
Menurut Airlangga Partai Golkar selalu memegang prinsip untuk bisa menyediakan ketersediaan lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
“Apapun yang kita lakukan, keberhasilan pembangunan ekonomi harus mengarah pada kesejahteraan rakyat, dan pemenuhan panggilan hidup manusia untuk bekerja dan berkarya,” ujar dia.
“Karena itu penting bagi seluruh kader Golkar untuk bekerja keras menghadirkan karyanya bagi masyarakat, dan memberdayakan kelompok-kelompok ekonomi masyarakat,” lanjut dia.
Ketua Dewan Pengurus Golkar Institute Ace Hasan Syadzily mengatakan tema pelatihan kali ini adalah “Daya Tahan Ekonomi Indonesia di Tengah Ketidakpastian Global”.
“Kita ingin meneropong tentang bagaimana refleksi kita terhadap kondisi ekonomi global tahun 2022 dan proyeksi kita untuk 2023,” ujar dia.
“Kita ingin bagaimana para kader kader muda ini bisa menempatkan diri berkontribusi di tengah situasi ketidakpastian global,” lanjut dia.