G24NEWS.TV, JAKARTA – Tb Ace Hasan Syadzily, ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat yakin para kader di Kabupaten Bandung mampu memenangkan partai pada Pemilu 2024 mendatang.
“Kita harus pede (percaya diri) dan terus berjuang. Kabupaten Bandung ini bisa kita jadikan sebagai basis Partai Golkar lagi,” ujar Ace saat Pendidikan Politik (Dikpol) Peningkatan Kapasitas Bacaleg Partai GOlkar untuk DPRD Kabupaten Bandung.
Pada forum dikpol tersebut, Ace mengajak para kader dan simpatisan untuk tetap percaya diri mengkampanyekan partai pada masyarakat.
Dikpol ini digelar pada 15-16 September lalu dan diikuti oleh seluruh calon anggota DPRD Kabupaten Bandung dari Partai Golkar yang akan berlaga pada Pemilu 2024 mendatang.
Menurut Kang Ace, dikpol ini digelar dalam beberapa gelombang dengan tujuan meningkatkan kapasitas kader untuk siap memenangkan Partai Golkar di daerah pemilihan masing-masing.
“Ini ikhtiar untuk mewujudkan kemenangan Partai Golkar. Sebab Kabupaten Bandung ini adalah lumbung utama suara Golkar karenanya harus dipertahankan dan kalau mungkin bisa tingkatkan perolehan suaranya,” ujar Ace.
Menurut Ace, sistem proporsional terbuka yang digunakan dalam Pemilu 2024 memungkinkan semua caleg mendapat kesempatan yang sama untuk duduk di lembaga legislatif.
Semua calon dari Partai Golkar menurut dia setara untuk menjadi anggota DPRD, DPRD Provinsi, dan DPR RI.
Para caleg hendaknya tidak saling menjatuhkan saat berkompetisi dalam Pemilu 2024 mendatang. Sebab tidak ada kompetisi antarkader, yang ada adalah persaingan memperebutkan suara dengan calon dari partai lain.
“Jangan saling sikut di lapangan, tujuan kita memenangkan Partai Golkar, rukun dan bekerjasama antarkader,” tegas dia.
Menurut Ace, popularitas dan elektabilitas individu caleg tidak menjamin dirinya akan terpilih. Jika partai mendapatkan suara, maka meski punya elektabilitas bagus, tidak akan terpilih, ujar Ace.
“Kalau kita saling sikut dijamin tak akan dapat suara. Oleh karena itu hindari saling intip antar sesama caleg,” tegas Kang Ace.
“Pada pertemuan kali ini ayo kita petakan berama. Kita ingin ‘bukbrak’ (terbuka) apa yang harus kita lakukan. Fungsi eksisting perlu dipetakan supaya silaturahmi antar kader tidak menjadi rusak,” ajak Kang Ace.